Dampak Serangan Israel di Teheran - Tim penyelamat tengah membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Teheran, Iran, pada Jumat, 13 Juni 2025. Foto: ANTARA/Xinhua/nym

SAREKATRAKYAT.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini mengklaim bahwa rezim Iran saat ini tidak memiliki rakyat yang loyal, menekankan bahwa 80% penduduk Iran sebenarnya ingin menggulingkan pemerintah mereka. Pernyataan ini menciptakan ketegangan lebih lanjut setelah menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan di media sosial bahwa untuk menghentikan konflik, dibutuhkan hanya satu panggilan telepon dari Washington kepada Netanyahu.

Ketegangan antara kedua negara meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Iran. Di tengah serangan tersebut, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta agar semua orang di Teheran segera mengungsi, menggambarkan situasi yang cukup kritis. Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran menegaskan bahwa baik AS maupun Israel akan mengalami harga yang mahal untuk serangan yang telah dilakukan.

Menurut Kementerian Kesehatan Iran, lebih dari 224 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 1.200 orang mengalami luka-luka akibat serangan yang dilakukan Israel. Serangan tersebut menargetkan berbagai lokasi strategis, termasuk markas besar Kementerian Pertahanan dan fasilitas pengayaan nuklir di Natanz dan Isfahan. Netanyahu menyatakan bahwa meskipun Iran setuju untuk menghentikan serangan rudal ke Israel, hal tersebut tidak serta merta menghentikan pengembangan kemampuan nuklir negara tersebut.

Pada 12 Juni 2025, Iran mengalami kehilangan besar dengan tewasnya Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, dalam serangan tersebut. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa serangan juga menyebabkan kematian Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri. Menanggapi serangan itu, Menteri Pertahanan Israel memberikan pernyataan bahwa warga Teheran akan membayar harga atas tindakan agresi Iran terhadap Israel dan meminta mereka untuk mengungsi.

Dengan serangan yang semakin meningkat, laporan menyebutkan bahwa Iran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel, menembakkan kurang dari 100 rudal ke berbagai lokasi, termasuk Tel Aviv. Sistem pertahanan Israel, yang dikenal sebagai Kubah Besi, berhasil mencegat banyak serangan rudal, namun ledakan dan kebakaran tetap terjadi di beberapa tempat.

Seiring dengan eskalasi konflik, Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa kekuatan militer Iran akan bertindak balas terhadap Israel, menekankan bahwa kejahatan ini tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi. Di sisi lain, Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan terus melancarkan operasi yang ditujukan untuk menghentikan potensi ancaman dari program nuklir Iran dan mengklaim telah mengatasi ancaman tersebut secara signifikan.

Seolah situasi semakin menegangkan, banyak warga Teheran terlihat mengantre untuk mengisi bahan bakar dan meninggalkan kota, sedangkan daerah-daerah seperti Tel Aviv melaporkan bunyi ledakan dan aktivitas militer lainnya. Dalam konteks ini, penting untuk mencatat bahwa meskipun kedua belah pihak saling menyerang, situasi belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda dalam waktu dekat. (SR/BM)

Sumber: detik.com/Antara

Share this article
The link has been copied!