Pesawat Tempur Strategis AS - Pesawat pengebom jarak jauh B-52 milik Angkatan Udara Amerika Serikat terlihat dalam dokumentasi resmi. Pesawat ini dikenal karena daya jangkau dan kapasitas serangnya yang besar. Foto: AFP/Raul Arboleda.

SAREKATRAKYAT.COM - Pangkalan Diego Garcia, yang disewakan kepada Amerika Serikat oleh Inggris, menjadi salah satu infrastruktur militer vital bagi Washington di kawasan Asia-Pasifik. Sesuai informasi yang dirilis oleh AFP pada Rabu, 18 Juni 2025, pangkalan ini digunakan sebagai tempat untuk pesawat pengebom dan kapal jarak jauh, terutama selama konflik yang berkepanjangan di Afghanistan dan Iran.

Menurut laporan terkini, saat ini terdapat empat pesawat pengebom Stratofortress Amerika Serikat yang terdeteksi berada di pangkalan Diego Garcia, yang terletak strategis di Samudra Hindia. Pada Senin, 16 Juni, Departemen Pertahanan AS mengumumkan telah mengirimkan kemampuan tambahan ke kawasan Timur Tengah di tengah ketegangan yang meningkat terkait konflik antara Iran dan Israel.

Planet Labs, sebuah perusahaan penyedia citra satelit, merilis gambar yang menunjukkan kedatangan pesawat-pesawat pengebom AS di Diego Garcia sejak pertengahan Mei. Keberadaan pesawat-pesawat ini terkonfirmasi melalui foto-foto satelit terbaru yang menunjukkan empat unit B52H Stratofortress dapat membawa senjata nuklir dan amunisi berpemandu yang presisi.

Berdasarkan analisa dari AFP terhadap citra satelit tersebut, pada tanggal 16 Juni sekitar pukul 09.22 GMT, pesawat-pesawat pengebom ini ditemukan berada di landasan pacu bagian selatan pangkalan. Selain itu, citra juga menunjukkan adanya pesawat pengangkut pasukan dan kargo C-17 Globemaster III yang berada di lokasi yang sama.

AS tidak hanya mengerahkan pesawat pengebom di Diego Garcia, tetapi juga mengirimkan kembali sekitar 30 pesawat pengisi bahan bakar ke pangkalan mereka di Eropa. Sementara itu, kapal induk USS Nimitz, menurut situs pelacakan kapal Marine Traffic, telah membatalkan kunjungan yang dijadwalkan ke Vietnam dan memilih untuk bergerak menuju Samudra Hindia.

Situasi ini menunjukkan dinamika terbaru dalam penempatan militer AS di kawasan yang strategis dan menjadi perhatian dunia internasional, mengingat adanya potensi konflik yang dapat secara signifikan mempengaruhi stabilitas regional dan global. (SR/BM)

Sumber: detik.com

Share this article
The link has been copied!